PONDOK HIJAU 27/11/09. Allahuakbar Allahuakbar Allahuakbar wa lillah
ilham.. Dalam rangka menyambut peringatan Idul Qurban masyarakat
perumahan Pondok Hijau turut berpartisipasi menyumbangkan hewan Qurban
Sapi dan Kambing. Pihak panitia berhasil mengumpulkan hewan Qurban 74 ekor.
R. Sumaryon Hs adalah putra ke-2 (kedua) dari keluarga R. Ki Hajar Brotohadisoro menikah dengan RA. Rahajeng Kusmiatun putri ke-3 (tiga) dari keluarga RM. Abdurakhman Wondohadikusumo di Mendit Malang 1960. Dikaruniai 3 (tiga) putra dan 6 (enam) cucu dan 3 (tiga) buyut.
Tampilkan postingan dengan label artikel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label artikel. Tampilkan semua postingan
03/12/09
Agar Senantiasa Menjaga Silahturahmi
JAKARTA 03/12/2009. NABI Muhammad SAW mengatakan “Maukah kalian aku tunjukkan akhlak yang paling mulia di dunia dan diakhirat ? Memberi maaf orang yang mendzalimimu, memberi orang yang menghalangimu dan menyambung silaturrahim orang yang memutuskanmu” (HR. Baihaqi).
Hadits di atas menunjukkan begitu pentingnya menjaga hubungan silaturahmi, hal tersebut juga dilakukan oleh Ikatan Keluarga Besar Hadisoro, walapun pendiri-pendirinya kini banyak sudah meninggal, paguyuban ini masih ada dan diteruskan oleh anak-anak dan cucu-cucunya.
Ikatan Keluarga Besar Hadisoro, adalah paguyuban yang terdiri dari putra, cucu dan cicit eyang Soro. Berkedudukan tersebar dimana saja berada, Sumatera, Jawa dan Bali dll.
Maksud dan tujuan adanya paguyuban ini adalah untuk menjaga tali silturahmi antar keluarga IKBH. Bagi kita sudah bisa berkumpul saja sudah sangat senang sekali, karena memang masing-masing di antara kita sangat sibuk.
Ikatan Keluarga Besar Hadisoro, Jakarta, ini telah membentuk struktur organisasi, dan saat ini ketuanya dipegang oleh saya sendiri (Rudi Winarto) Agustus 2009 lalu setelah bapak Hadi Kusbianto.
Demi menjaga tali silturahmi, paguyuban ini juga membuat acara pertemuan berkala pertiga bulan bagi para anggota-anggotanya. Kita berharap dengan adanya pertemuan berkala ini, bisa saling bertemu dan bertukar informasi mengenai kedaan keluarga paguyuban ini.
Sebenarnya tidak ada yang tahu pasti ikatan ini berdiri tahun berapa, karena kita semua yang ada di sini adalah generasi ke-3, 4 dan 5 dst.
Saya sendiri bergabung ke dalam paguyuban ini sejak dekade 80-an. “Orangtua saya berpesan agar selalu menjaga silaturahmi paguyuban ini". Harapan saya jika ada yang sudi membantu saya ingin menulis sebuah buku sejarah tentang 'Sejarah Eyang Soro dimata putra, cucu dan cicitnya'. (rw'09)
Hadits di atas menunjukkan begitu pentingnya menjaga hubungan silaturahmi, hal tersebut juga dilakukan oleh Ikatan Keluarga Besar Hadisoro, walapun pendiri-pendirinya kini banyak sudah meninggal, paguyuban ini masih ada dan diteruskan oleh anak-anak dan cucu-cucunya.
Ikatan Keluarga Besar Hadisoro, adalah paguyuban yang terdiri dari putra, cucu dan cicit eyang Soro. Berkedudukan tersebar dimana saja berada, Sumatera, Jawa dan Bali dll.
Maksud dan tujuan adanya paguyuban ini adalah untuk menjaga tali silturahmi antar keluarga IKBH. Bagi kita sudah bisa berkumpul saja sudah sangat senang sekali, karena memang masing-masing di antara kita sangat sibuk.
Ikatan Keluarga Besar Hadisoro, Jakarta, ini telah membentuk struktur organisasi, dan saat ini ketuanya dipegang oleh saya sendiri (Rudi Winarto) Agustus 2009 lalu setelah bapak Hadi Kusbianto.
Demi menjaga tali silturahmi, paguyuban ini juga membuat acara pertemuan berkala pertiga bulan bagi para anggota-anggotanya. Kita berharap dengan adanya pertemuan berkala ini, bisa saling bertemu dan bertukar informasi mengenai kedaan keluarga paguyuban ini.
Sebenarnya tidak ada yang tahu pasti ikatan ini berdiri tahun berapa, karena kita semua yang ada di sini adalah generasi ke-3, 4 dan 5 dst.
Saya sendiri bergabung ke dalam paguyuban ini sejak dekade 80-an. “Orangtua saya berpesan agar selalu menjaga silaturahmi paguyuban ini". Harapan saya jika ada yang sudi membantu saya ingin menulis sebuah buku sejarah tentang 'Sejarah Eyang Soro dimata putra, cucu dan cicitnya'. (rw'09)
24/08/09
Ramadhan dan Intensitas Siraman Rohani
KITA bersyukur ke hadirat Allah SWT karena dengan tidak terasa kita segera memasuki bulan Ramadhan 1430 H. Kita melaksanakan ibadah puasa sesuai dengan tuntunan Rasulullah Muhammad SAW, memenuhi perintah Allah SWT sebagaimana termaktub dalam QS. Al-Baqarah ayat 183 yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan kepada kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu, mudah-mudahan kamu menjadi orang yang bertaqwa”.
Jika dilihat dari sebuah hadits Qudsi yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, hal paling pokok dalam membentuk manusia bertaqwa sebagai hasil puasa Ramadhan bertitik tolak dari peningkatan kejujuran, terutama jujur kepada diri sendiri. “Setiap amal Bani Adam atau manusia adalah baginya kecuali puasa. Sebab dia puasa untuk-Ku dan Aku yang akan memberi pahalanya. Dia tidak makan dan tidak mengikutkan hawa nafsunya karena memenuhi perintah-Ku yakni perintah Allah SWT”.
Dari hadits ini semakin dipahami bahwa ibadah puasa adalah ibadah sirri atau bersifat rahasia. Berbeda dengan ibadah lainnya, seperti dituturkan Qurthubi di dalam tafsirnya, ibadah-ibadah lain yang bersifat zahir dapat dilihat orang banyak, sehingga ada kemungkinan terdapat ria di dalamnya. Shalat dapat dilihat orang, memberikan infaq, sedekah dapat dilihat orang, begitu juga melaksanakan ibadah haji dapat disaksikan orang banyak bahkan sifatnya men-dunia.
Dengan mengungkapkan puasa sebagai milik-Nya menunjukkan suatu penghormatan walaupun ibadah yang lain juga milik Allah. Sama dengan kata-kata Baitullah (rumah Allah) sebagai penghormatan sebutan Ka’bah, meskipun pada hakikatnya semua yang ada di jagat raya ini adalah milik Allah semata. Dan bagi manusia hanya sebagai pinjaman belaka. Tak habis-habisnya permasalahan puasa dibahas dari berbagai sudut pandang. Dan dalam tulisan ini diuraikan kaitan peningkatan/pelestarian ketaqwaan dengan menyimak/mendengarkan ajaran Islam secara lebih intensif dalam bulan Ramadhan. Oleh : H.M. Sazli Nasution
Langganan:
Postingan (Atom)
Selamatan Kol kirim doa untuk arwah almarhum Hary Setiawan
Suasana dzikir, tahlil dan doa bersama tengah berlangsung. Kol (kol-kolan) adalah selamatan untuk memperingati hari kematian seseorang. Di...
-
Hendy Muhardy bin Sumaryon Hadisoro MENDIT 31/12/2008. Asalamualaikum wrwb.. Halo salam jumpa lagi sedulurku semuanya dimana saja berada. Ka...
-
JAKARTA 03/12/2009. NABI Muhammad SAW mengatakan “Maukah kalian aku tunjukkan akhlak yang paling mulia di dunia dan diakhirat ? Memberi m...
-
Aku & Meja Gambarku Aku dan Meja Kerjaku adalah dua entitas yang saling terkait dan berperan penting dalam proses kreatifku. Meja Gambar...