24/08/09

Ramadhan dan Intensitas Siraman Rohani


KITA bersyukur ke hadirat Allah SWT karena dengan tidak terasa kita segera memasuki bulan Ramadhan 1430 H. Kita melaksanakan ibadah puasa sesuai dengan tuntunan Rasulullah Muhammad SAW, memenuhi perintah Allah SWT sebagaimana termaktub dalam QS. Al-Baqarah ayat 183 yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan kepada kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu, mudah-mudahan kamu menjadi orang yang bertaqwa”.

Jika dilihat dari sebuah hadits Qudsi yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, hal paling pokok dalam membentuk manusia bertaqwa sebagai hasil puasa Ramadhan bertitik tolak dari peningkatan kejujuran, terutama jujur kepada diri sendiri. “Setiap amal Bani Adam atau manusia adalah baginya kecuali puasa. Sebab dia puasa untuk-Ku dan Aku yang akan memberi pahalanya. Dia tidak makan dan tidak mengikutkan hawa nafsunya karena memenuhi perintah-Ku yakni perintah Allah SWT”.

Dari hadits ini semakin dipahami bahwa ibadah puasa adalah ibadah sirri atau bersifat rahasia. Berbeda dengan ibadah lainnya, seperti dituturkan Qurthubi di dalam tafsirnya, ibadah-ibadah lain yang bersifat zahir dapat dilihat orang banyak, sehingga ada kemungkinan terdapat ria di dalamnya. Shalat dapat dilihat orang, memberikan infaq, sedekah dapat dilihat orang, begitu juga melaksanakan ibadah haji dapat disaksikan orang banyak bahkan sifatnya men-dunia.

Dengan mengungkapkan puasa sebagai milik-Nya menunjukkan suatu penghormatan walaupun ibadah yang lain juga milik Allah. Sama dengan kata-kata Baitullah (rumah Allah) sebagai penghormatan sebutan Ka’bah, meskipun pada hakikatnya semua yang ada di jagat raya ini adalah milik Allah semata. Dan bagi manusia hanya sebagai pinjaman belaka. Tak habis-habisnya permasalahan puasa dibahas dari berbagai sudut pandang. Dan dalam tulisan ini diuraikan kaitan peningkatan/pelestarian ketaqwaan dengan menyimak/mendengarkan ajaran Islam secara lebih intensif dalam bulan Ramadhan. Oleh : H.M. Sazli Nasution

Tidak ada komentar:

Selamatan Kol kirim doa untuk arwah almarhum Hary Setiawan

Suasana dzikir, tahlil dan doa bersama tengah berlangsung.   Kol (kol-kolan) adalah selamatan untuk memperingati hari kematian seseorang. Di...